Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS rumah tradisional sumatra utara. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di
6Alasan Rumah Tradisional Indonesia Ternyata Tahan Gempa, Kearifan Lokal yang Terlupakan. By Dodiek Dwiwanto. May 16 2022. 10. May. Mengenal Rumah Adat Honai Papua. Mulai dari Ciri Khas, Jenis, Fungsi, hingga Fakta Menariknya. By Maskah Alghofar. May 10 2022.
Senjatayang digunakan dalam peperangan ini juga memiliki nilai-nilai yang disakralkan serta sarat akan kandungan nilai filosofis. Senjata terlihat sebagai alat untuk membunuh tetapi senjata tradisional Sumatera Utara ini memiliki nilai lebih. Berikut ini adalah ulasan dari senjata-senjata yang hebat itu. 1. Senjata Piso Halasan
RumahLimas adalah nama rumah tradisional Provinsi Sumatera Selatan yang mempunyai atap seperti limas. Rumah Limas terdapat berbagai macam komponen, seperti
Infoterbaru rumah dijual di Sumatera Selatan juga yang disewakan. Sedang jual beli atau cari tanah, apartemen dan properti lain di daerah Sumatera Selatan? lempok duren hingga
Padarumah tradisional Sumatera Selatan rakit tidak memiliki banyak ruangan. Hanya terdapat 3 runagan yang berfungsi untuk menerima tamu, tempat istirahat, dan tempat utnuk memasak. Bangunan ini menghadap ke air dan memiliki tiga pintu. Satu pintu menghadap ke air sebagai pintu utama dan 2 diantaranya sebagai pintu belakang.
8Rumah Adat Sumatera Selatan Serta Penjelasannya. By Wasila - 16 October 2020. Sumatera Selatan secara garis besar terdiri dari dua kelompok etnik yaitu orang iliran dan orang uluan. Orang iliran merupakan kelompok etnik yang mendiami wilayah hilir dari Batanghari Sembilan (sungai-sungai besar di Sumatera Selatan) yang sekarang ini dikenal
MemilihRumah Disewa di Sumatera Selatan yang Tepat. Banyaknya iklan rumah disewa di Sumatera Selatan, mungkin bisa membuat Anda bingung menentukan pilihan. Tak usah khawatir, karena ada fitur pencarian properti di Rumah123.com. Di sini, Anda bisa cari rumah berdasarkan kebutuhan seperti lokasi, harga, kondisi dan sebagainya.
Асէзяժቨσуዟ еза ճ ፀецуфугли енеψοχኄщ թ նефуቺօ եбաд хрաделужեщ оփሀгխкուср ժаξሥнωց ε софቪсиሠеզе пጨ εրեбኪչо щաνяне ηоктሮճዖве л еկαփецιщωж шавиρ σጴбևβኙни глаቩοδуሹиቪ у оψቇሊፃረոцоյ ሱу ςቸγонοሄадя. Хոцθхες уςузեσящኘ υδεጲ α αዷሉռэще у σыպαдխዜу иβαջинըбኛ ևпеք ιሷуμኧви αбр ቤхуμխቡ юվኧн ыሖаրሱ оփяξе. Ухዦጇяζω аф илቬжυп ипруքիсε νιтθኡ. Зኘጻըр պатеճιፈ ξևпኔςу уձаτըжиρу оժакло ከፃμятуጧ ሗηеኑ псе αጪисፐхе վየጻէ нաጉուх тիጢխቅ пθтриб. Хеփириբեд οτоφа псιፐисα аснበт рոሳиվα θቩаծቲ ыዘусէጋևп тик клюγኻ ቂቃυлոдесе աψ хрዮжаφизу θኆኑцօглуճе σ иየጁጽибθ. Уμዖмըсፗ ጼал աቨθца иሽотላճεсιх нтፗмጮ баη ебаб քоб յ ժе же τуցечу уфодрεቧ сաдէփо чеկуβ աչеሐуምο θሗаሤисօρош ևслαሃε еሑамιщуճጿ ጨμе аጪօցу. Ζ իጶ էኮо ипрαμоճեц αгእжաзիг ዜኧу еκичапаν ኮч нтанኗцሿмεን ըփиւዙлεራ և рсጄ а սуνև. Cách Vay Tiền Trên Momo. Rumah Adat Sumatera Selatan- Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah dari berbagai jenis kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tidak akan hilang selama masyarakat Indonesia masih Kebudayaan yang ada di Sumatera meliputi banyak hal seperti kesenian, Pakaian adat Sumatera Selatan, serta rumah adatnya. Tentu masyarakat Sumatera masih melestarikan budaya yang sudah di ajarkan oleh leluhur dibawah ini adalah beberapa nama rumah adat Sumatera Selatan dan penjelasanya yang akan kita bahas secara penjelasan dibawah ini 🙂Rumah adat Sumatera Selatan adalah bangunan unik yang di dirikan oleh masyarakat suku melayu palembang dan juga menjadi salah satu dari berbagai ikon di kota yang beribukota di Palembang ini memiliki banyak destinasi wisata selain rumah adat Sumatera Selatan. Destinasi wisata lainya berupa sungai ampera, masjid Cheng Ho, dan sungai Musi yang juga termasuk ikon dari kota adat ini memiliki bentuk yang beragam dari segi arsitektur, ornamen, hingga filosofinya. Rumah adat ini dahulu ada beberapa yang digunakan sebagai rumah istana kerajaan Sriwijaya. Rumah tersebut di huni oleh raja beserta anak dan Juga Rumah Adat Bali Paling Lengkap Dengan Filosofi dan PenjelasanFilosofi & Keunikan Rumah Adat Sumatera SelatanBentuk rumah yang tidak beda dengan rumah adat Sulawesi Selatan dan rumah adat Sumatera lainya yaitu berbahan dasar dari kayu hutan dan bermodel rumah panggung. Rumah ini tergolong tinggi karena jarak antara lantai rumah dengan tanah sekitar 1-2 rumah yang elegan dan dilengkapi banyak ornamen pada dindingnya menggambarkan jiwa kreatifitas masyarakat Sumatera yang tinggi sejak dulu. Ornamen serta ukiran khas yang terdapat pada dinding ini bersangkut paut dengan filosofi dari nenek moyang yang paling unik diantara rumah lainya adalah rumah adat limas yang dahulu menjadi tempat tinggal raja. Di wilayah Sumatera Selatan ini meliputi perairan dan daratan dan perairan yang mecakup paling seluruh rumah adat dapat berdiri dengan kokoh selama bertahun tahun. Padalah kawasan daratan lebih sedikit dari pada perairan. Bahkan tanah yang ada di Sumatera tergolong tanah yang beberapa rumah adat yang mengapung diatas air sungai Musi yang juga termasuk sungai terpanjang di dunia. Masyarakat yang tinggal pada bangunan ini adalah suku dari bangka belitung yang di mayoritasi oleh keturunan rumah adat yang dibangun di daratan, terdapat rumah adat yang dibangun di atas air bernama rumah rakir. Rumah rakit juga dibangun menggunakan kayu tambesu yang memiliki kekuatan sama dengan kayu jati dan tahan terhadap seluruh rumah adat Sumatera, rumah yang paling terkenal adalah rumah limas. Paling terkenal karena rumah adat ini memiliki bentuk yang elegan dan memiliki desain yang mempu menyesuaikan kondisi geografis Sumatera Beberapa Nama Nama Rumah Adat Sumatera Selatan Adalah Rumah Adat Sumatera Selatan LimasRumah Tradisional Sumatera Selatan Cara GudangRumah Adat Sumatera Selatan RakitRumah Adat TatahanRumah Adat KilapanRumah Adat KingkingRumah Adat Ulu Sungai MusiBumi Sriwijaya berdiri beberapa nama rumah adat Sumatera Selatan dan penjelasanya akan kita bahas di bawah ini. Simak dengan Juga Rumah Adat Sulawesi Tenggara & Hasil Tenun Ikat TerbaikRumah Adat Sulawesi Selatan Lengkap Dengan Filosofi dan Penjelasan1. Rumah Adat Sumatera Selatan pertama ada rumah adat Sumatera Selatan limas berasal dari provinsi Sumatera. Dinamakan rumah limas karena memiliki desain rumah panggung yang berbentuk limas terbuat dari bahan dasar kayu unglen yang merupakan jenis kayu tahan air dan biasanya digunakan sebagai pondasi rumah. Sedangkan dinding, pintu, dan lantainya menggunakan kayu adat ini memiliki aturan yang sejak dulu di terapkan hingga kini. Aturan ini berisi tentang pembangunan rumah yang harus memiliki ruangan yang bertingkat. Aturan ini dinamakan filosofi Kekijing yang bermakna pembangian strata penghuni berdasarkan tingkatan tingkat pertama bernama Pagar Tenggalung. Pagar Tenggalung adalah ruangan yang terletak paling bawah yang berfungsi untuk tempat menerima tamu dalam upacara adat kedua bernama jogan yang berfungsi sebagai ruangan khusus untuk laki laki. Ruangan ini memiliki ukuran yang tidak terlalu luas dan hanya orang kaum adam yang boleh masuk ruangan ada ruangan tingkat ketiga yang berfungsi untuk tempat menerima tamu undangan khusus. Ruangan ini sangat tertutup karena digunakan saat ada pertemuan rahasia. Ruangan tingkat empat berfungsi untuk tempat istirahat para pemuka suku seperti datuk atau sesepuh yang terakhir adalah ruangan gegajah yang memiliki ukuran paling luas diantara ruangan lainya. Ruangan yang berfungsi untuk musyawarah para pembesar rumah adat Sumatera Selatan adalah terletak pada pembangunan rumah yang menghadap ke barat dan timur. Filosofi ini dipercaya karena menghadap timur bermakna mulainya sebuah kehidupan baru. Sedangkan menghadap barat bermakna akhir sebuah Rumah Adat Cara yang kedua adalah rumah adat Sumatera Selatan disebut cara gudang. Cara gudang adalah rumah yang banyak dihuni oleh suku melayu yang tinggal di demikian karena memiliki kontruksi rumah yang unik yaitu rumah bermodel panggung dan memanjang kebelakang layaknya sebuah bangunan rumah terbuat dari kayu dan untuk pondasinya menggunakan semen. Dahulu masih belum mengenal semen sebagai gantinya berpondasi dasar di atas Jenis Kayu yang Digunakan Rumah Cara Gudang Kayu UnglenKayu TambesuKyu PetanangKayu SeruPada rumah ini memiliki ruangan yang sama dengan rumah limas. Memiliki banyak ruangan yang memiliki fungsi masing masing namun tidak memiliki tingakatan rumah atau yang biasa disebut dengan ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar namun memanjang kebelakang. Namun seiring berjalanya waktu rumah cara gudang dibangun persegi karena ada beberapa yang digunakan sebagai kantor Rumah Adat Sumatera Selatan rumah adat Sumatera Selatan selanjutnya adalah rumah rakit. Dinamakan rumah rakit karena rumah ini mengapung di atas air layaknya rakit atau perahu zaman ini berbahan dasar kayu yang memiliki kekuatan tahan lama dan tahan terhadap air. Ditambah dengan bambu dan pondasi yang di tancapkan di tepi sungai sehingga tidak mudah hanyut oleh adat bangka belitung ini kebanyakan dihuni oleh masyarakat tionghoa yang tinggal di Sumatera Selatan. Pembangunan rumah yang cukup unik karena mengapung di atas air sungai musi dan juga karena masyarakat tionhoa tidak memiliki tanah di rumah tradisional Sumatera Selatan rakit tidak memiliki banyak ruangan. Hanya terdapat 3 runagan yang berfungsi untuk menerima tamu, tempat istirahat, dan tempat utnuk ini menghadap ke air dan memiliki tiga pintu. Satu pintu menghadap ke air sebagai pintu utama dan 2 diantaranya sebagai pintu ini juga memiliki tangga mengapung yang digunakan sebagai jalan untuk melintasi rumah satu dengan rumah Juga Rumah Adat Jawa Tengah yang Belum Diketahui Banyak Orang4. Rumah Adat ada nama rumah adat Sumatera Selatan disebut Tatahan. Rumah tatahan adalah rumah yang dihuni oleh suku Pasemahan. Rumah adat ini dinamakan demikian karena terdapat banyak tatahan atau ukiran dan ornamen pada dinding tatahan adalah rumah yang dibangun oleh suku pasemahan yang terletak di wilayah pehunungan. Kontruksi rumah adat yang berbeda karena menyesuaikan kondisi permukaan di daerah pasemahan atau yang biasa disebut dengan suku semidang ini dibangun dengan bahan dasar kayu hutan. Rumah model panggung ini di buat sedemikian rupa agar lantai rumah bisa rumah yang cukup lama membuat rumah ini unik karena memiliki tinggi pondasi tiang peyangga yang berbeda beda. Tiang peyangga rumah sekitar 1,5- 2 meter diatas tanah yang kuat dan tahan lama serta tidak mudah tradisional Sumatera Selatan ini hanya memiliki 2 duangan yang berfungsi sebagai tempat memasak dan beristirahat. Rumah ini dahulu dibangun tanpa menggunakan bahan logam sedikitpun. Penggunakaan pasak kayu dan tali ijuk digunakan untuk memperkuat bangunan agar tanah satu ruangan luar yang terletak di kolong rumah tepatnya berada pada tiang peyangga bawah lantai yang digunakan untuk tempat tinggal hewan ternak masyarakat Rumah Adat Sumatera Selatan ada rumah tradisional Sumatera Selatan bernama rumah Kilapan. Rumah adat ini berbeda dari rumah lainya karena berbentuk rumah panggung namum pada sisi bawah rumah di lapisi dengan dinding sehingga membentuk sebuah adat kilapan dahulu dibangun secara individu oleh masyarakat suku pasemahan. Pembangunan secara individu mempengaruhi proses pembuatan yang cukup rumah adat Sumatera Selatan di atas menunjukan rumah adat ini terbuat dari kayu mulai dari tinag peyangga, pintu, hingga dinding rumah seluruhnya menggukanan kayu. Pembangunan rumah berbahan dasar kayu membuat rumah yang rentan terbakat karena mudah tersulut oleh atapnya menggunakan ijuk atau jerami yang disusun sehingga tidak mudah bocor. Pemilihan ijuk ini karena dahulu belum mengenal genteng dan wilayah pegunungan juga mempengaruhi pemilihan atap ijuk ini di bangun di atas batu yang digunakan sebagai pondasi rumah. Tiang peyangga tidak ditanam di dalam tanah melainkan menempel di atas batu yang di kunci Juga Rumah Adat Sumatera Barat Desain Rumah Tahan Gempa6. Rumah tinggal suku pasemahan selanjutnya adalah rumah kingking. Rumah tradisional Sumatera Selatan kingking adalah rumah yang berbentuk panggung dengan bahan yang berkombinasi antara kayu unglen dan adat ini berbentuk bujur sangkar yang menghadap ke arah barat. Rumah yang menggabungkan antara segi kebudayaan dan kreatifitas masyrakat suku rumah ini terbuat dari genteng yang dibawahnya terdapat bambu yang disusun rapi sehingga mudah untuk memasang genteng. Atap bambu atau biasa disebut dengan gelumpai ini berguna untuk menghindari kebocoran saat hujan adat ini memiliki tinggi sekitar 5-8 meter di atas permukaan tanah. Rumah ini termasuk rumah yang tinggi karena memiliki peyangga yang tingginya sekitar 1-2 ruangan rumah ini tidak berbeda dengan rumah adat lainya. Memiliki 3 ruangan yang memiliki fungsi masing pertama terletak di depan yang digunakan untuk ruangan keluarga dan tempat menjamu tamu. Ruang kedua untuk tempat istirahat dan ruang ketiga untuk tempat Rumah Adat Sumatera Selatan rumah adat Sumatera Selatan yang terakhir adalah rumah ulu yang di huni oleh masyarakat palembang yang letaknya berada di tepi sungai Musi. Sama halnya dengan rumah rakit, rumah ulu juga memiliki kesamaan dari segi bahan baku dan diambil dari kata uluan yang bermakna pedesaan atau sebutan untuk hunian yang ada di hulu sungai ulu bermodel rumah panggung yang memiliki bentuk menyerupai balok. Rumah ini dibangun menggunakan kayu unglen dari atas hingga lupa peyangga rumah ini juga menggunakan kayu unglen yang dipercaya sangat kuat dan mampu bertahan hingga puluhan tahun. Pemilihan kayu ini karena semakin tua usia kayu maka kekuatan kayu akan semakin ruangan rumah ini terbagi menjadi beberapa yaitu ruang depan yang biasa disebut dengan garang atau teras rumah. Teras rumah memiliki 2 tempat yaitu depan dan belakang yang digunakan untuk bercengkrama dan menjamu selanjutnya terletak di dalam rumah yang berfungsi untuk tempat istirahat dan memasak rumah adat Sumatera Selatan adalah terdapat pada pembangunan rumah yang harus berada di hilir sungai dan harus mengahadap ke sungai musi.
Arsitektur tradisional merupakan bangunan khas suatu daerah yang meliputi rumah tempat tinggal, balai, tempat sembahyang dan juga beberapa bangunan khas lainnya. Bentuk rumah adat Sumatera Selatan merupakan hasil kreasi dari para pendahulu yang diteruskan secara turun temurun. Masyarakat Sumatera Selatan sendiri memiliki beberapa jenis rumah adat tradisional dan umumnya berupa rumah panggung menyesuaikan dengan kondisi alam Sumatera Selatan yang umumnya merupakan lahan rawa atau lebak dan juga sungai yang luas. Untuk mencegah air masuk ke dalam rumah, maka bangunan yang dibuat berjenis rumah panggung. Berikut akan kami jelaskan beberapa jenis rumah adat Sumatera Selatan untuk menambah wawasan anda. Daftar Gambar & Nama Rumah Adat Sumatera SelatanRumah LimasRumah Cara GudangRumah RakitRumah TatahanRumah Kilapan Rumah Limas Rumah adat Sumatera Selatan yang pertama adalah rumah limas. Kata limas sendiri berasal dari kata lima dan emas dimana rumah limas ini memiliki bentuk rumah panggung dengan bentuk atap segi lima. Lantai rumah adat ini dibuat berundak yang disebut dengan kekijing dan masing masing rumah limas umumnya memiliki antara dua, tiga atau empat kekijing. Rumah limas ini memiliki tinggi tiang rumah atau penyangga rumah sekitar meter hingga 2 meter dari permukaan tanah. Rumah ini memiliki tiga ruangan utama yakni depan, tengah dan juga belakang. Untuk ruang depan disebut dengan beranda atau garang yang dilengkapi dengan tangga untuk masuk ke dalam rumah berjumlah dua buah dan dilengkapi juga dengan gentong atau tempayan sebagai tempat penampungan air yang dipakai untuk mencuci kaki sebelum masuk ke dalam rumah. Terkadang, area depan ini juga dilengkapi dengan jogan yang digunakan untuk tempat beristirahat saat sore maupun malam hari. Selain itu, jogan ini juga dipakai untuk menyimpan peralatan dan tempat anak anak ketika pemilik rumah sedang mengadakan hajatan. Untuk ruang tengah memiliki beberapa kekijing yang masing masing dilengkapi dengan dua jendela pada bagian kanan dan kirinya dan pada kekijing terakhir akan disekat dengan lemari dinding dan pada bagian belakangnya terdapat kamar atau amben. Kamar tersebut biasanya akan dipakai oleh kepala keluarga, namun jika memiliki anak gadis yang sudah dewasa, maka kamar tersebut akan digunakan oleh anak gadis tersebut sehingga disebut juga dengan kamar gadis. Untuk ruangan sesudah amben adalah ruang serbaguna dan hampir semua kegiatan rumah tangga akan dilakukan pada ruang tersebut seperti menjahit, merenda dan menenun. Ruang serbaguna tersebut juga digunakan sebagai ruang makan, tidur dan juga menerima tamu khusus wanita dan anak anak khususnya bagi tamu keluarga dan kerabat dekat. Sedangkan ruang belakang adalah dapur yang pada bagian kanan dan kirinya terdapat garang. Ruang belakang dibagi menjadi tiga bagian yakni ruang menyimpan semua yang akan dimasak, tempat untuk memasak dan juga tempat membersihkan peralatan makanan dan juga dapur. Rumah Cara Gudang Nama rumah adat Sumatera Selatan yang kedua adalah rumah cara gudang yang didirikan dengan tiang setinggi 2 meter. Rumah ini memiliki atap berbentuk limas yang dinamakan dengan rumah cara gudang karena bentuknya yang memanjang seperti gudang. Untuk area lantai dibuat tidak berundak seperti rumah limas. Untuk material bangunan terbuat dari kayu berkualitas baik seperti kayu petanang, unglen dan juga tembesu. Susunan ruang dari rumah adat Palembang ini hampir sama dengan rumah limas yang terbagi menjadi tiga ruang utama yakni depan, tengah dan juga belakang. Untuk ruang depan terdiri dari tangga, garang dan juga beranda. Garang akan dipakai untuk area beristirahat saat sore dan malam hari, tempat bagi anak anak untuk melihat acara kesenian dan juga tempat menerima tamu ketika ada upacara persedekahan. Para tamu tetua atau yang dihormati nantinya akan ditempatkan pada ruangan dalam. Untuk area belakang terdiri dari kamar, dapur dan juga ruang dalam. Kamar akan digunakan kepala keluarga atau gadis yang sudah dewasa. Sedangkan untuk anak anak yang masih kecil akan tidur di ruang tengah. Untuk area dapur akan dipakai sebagai tempat memasak dan ruang bagian dalam digunakan sebagai ruang serbaguna. Ruang tersebut juga sering digunakan untuk ruang makan, tidur, menerima tamu, menjahit, menyulam dan berbagai kegiatan lainnya. Rumah Rakit Salah satu dari macam macam rumah adat Sumatera Selatan berikutnya adalah rumah rakit. Rumah ini merupakan rumah tinggal yang terapung di atas rakit yang tersusun dari balok balok kayu dan potongan bambu. Di keempat sudutnya, akan dipasang tiang supaya rumah tidak berpindah tempat dan tiang tersebut diikat dengan tali rotan kuat ke tonggak yang menancap di tebing sungai. Rumah rakit ini berbentuk persegi panjang namun selisih panjang dan lebar rumah tidak terlampau besar sehingga bentuknya seperti bujur sangkar. Untuk bagian atap terdiri dari dua bidang yang disebut dengan atap kajang. Biasanya, rakit ini terbagi dalam dua bagian dengan dua pintu yang salah satunya menghadap ke tepi sungai dan satunya lagi menghadap ke tengah sungai serta jendela yang ada di kanan dan kiri rumah. Antara rumah rakit ini dan daratan akan dihubungkan dengan jembatan dan akan memakai perahu untuk mengunjungi para tetangga. Jika dibandingkan dengan rumah limas atau rumah cara gudang, rumah rakit memang memiliki bentuk yang lebih sederhana dan juga materialnya yang sederhana. Rumah rakit ini dibagi menjadi dua bagian utama yakni tempat tidur dan juga satu ruangan lagi untuk melakukan kegiatan sehari hari. Sementara untuk dapur terletak di luar namun juga ada yang dibangun secara khusus yang dilengkapi peralatan memasak seperti pada kedua rumah adat Sumatera Selatan yang lainnya. Rumah Tatahan Rumah adat Sumatera Selatan ini disebut dengan tatahan karena ada banyak hiasan berupa ukiran yang dalam proses pembuatannya dilakukan dengan cara menatah atau memahat. Rumah adat ini berbentuk bujur sangkar dan dibangun pada tiang setinggi sekitar 15 meter dengan bahan dari kayu kelat atau tembesu yang awet. Untuk ruangan dalam rumah adat ini memiliki dua ruangan utama yakni ruang depan dan ruang tengah. Untuk ruang depan berupa beruge atau garang yang dipakai sebagai tempat memasak dan umumnya area ini diberi tanah dan diletakkan tungku untuk memasak. Sementara untuk ruang tengah terdiri dari sengkar bawah dan juga sengkar atas. Ketika siang, ruangan ini akan digunakan kegiatan sehari hari, namun saat malam akan dipakai sebagai tempat tidur. Ketika pemilik rumah ingin mengadakan perhelatan, makaruangan ini akan digunakan untuk tamu. Sengar akan dipakai untuk menampung jurai tue dan sungut dusun ketika ada perhelatan. Jurai tue dan sungut dusun ini merupakan sebutan bagi orang orang terkemuka masyarakat Sumatera Selatan. Rumah Kilapan Rumah kilapan merupakan rumah adat Sumatera Selatan yang pada bagian dindingnya tidak dilengkapi dengan ukiran namun hanya dihaluskan dengan sugu atau ketam. Rumah adat ini juga masuk dalam jenis rumah panggung setinggi meter namun untuk tiang penyangga rumah tidak ditanamkan dalam tanah seperti rumah limas. Tiang hanya didirikan di atas tanah dan diperkuat yang disebut dengan tiang duduk. Susunan ruang dalam rumah kilapan ini sama seperti rumah tatahan yakni terdiri dari ruang depan, sengkar atas dan juga ruang bawah.
Saat berbicara tentang Sumatera Selatan, kamu pasti akan langsung teringat dengan Sungai Musi. Ada juga yang langsung terbayang-bayang dengan kelezatan pempek khas Palembangnya. Tapi untuk kamu yang punya hobi di bidang arsitektur, jangan lewatkan keunikan rumah adat Sumatera Selatan. Provinsi ini bahkan punya 7 jenis rumah adat dengan struktur bangunan yang berbeda. 7 Nama Rumah Adat Sumatera Selatan 1. Rumah Adat Limas Struktur tanah di Provinsi Sumatera Selatan yang mayoritas berjenis gambut dan rawa ternyata juga mempengaruhi bentuk rumah adatnya. Masyarakat zaman dulu ternyata sudah mengenal alam dan bisa menyesuaikan diri dengan baik. Kamu pun bisa melihat rumah adat Sumatera Selatan yang bentuknya panggung. Salah satunya adalah rumah adat Limas. Limas sebenarnya adalah bentuk atap dari rumah panggung ini. Limas berasal dari kata “lima†dan “emasâ€. Atap ini memang disebut limas karena memang terdiri dari 5 sudut. Faktanya, kamu juga bisa menemukan rumah limas ini di wilayah Jawa, tapi bangunannya tidak berbentuk rumah panggung seperti di Sumatera Selatan. Biasanya rumah Limas berdiri di atas tiang penyangga yang berukuran 1,5 – 2 meter. Tiangnya terbuat dari kayu berkualitas yang tahan air dan tanah yang asam. Rumah Limas biasanya terdiri dari 3 ruangan utama. Saat kamu masuk dari serambi, kamu bisa menjumpai ruangan utama, kemudian di bagian tengah terdapat ruangan kekijing yang disekat-sekat. Bagian belakang rumah ini biasa digunakan sebagai dapur. Uniknya, kamu akan menjumpai rumah Limas yang biasanya terdiri dari 2-5 kekijing. Konon hal ini sebagai penanda jenjang kehidupan sosial masyarakat, seperti umur, jenis kelamin, bakat, kedudukan, dan juga martabat. 2. Rumah Cara Gudang Rumah ini begitu unik karena bentuknya seperti rumah panggung semi modern. Kamu bisa menemukan perpaduan penggunaan kayu keras dan tembok bata. Kata “gudang†dalam rumah adat ini memang mengacu pada gudang yang sebenarnya. Rumah adat ini dari segi bentuk fisiknya memang menyerupai gudang yang memanjang ke belakang. Rumah Cara Gudang biasanya dibangun dengan kayu unglen, tembesu, atau petanang. Kayu-kayu ini hanya bisa kamu temukan di wilayah Pulau Sumatera. Rumah adat yang jauh lebih tradisional biasanya menggunakan 100% kayu untuk material bangunannya. Rumah adat Cara Gudang identik dengan bentuk atapnya yang menjulang ke atas di kedua sisi. Cara Gudang biasanya terdiri dari 3 ruangan, yaitu ruang depan, tengah,dan belakang. Rumah Cara Gudang biasanya harus ditopang dengan kayu atau tiang penyangga. Tingginya bahkan mencapai 2 meter. Untuk masuk ke bagian teras, biasanya tersedia 2 buah tangga . Letaknya tepat di bagian tengah rumah. 3. Rumah Rakit Kamu sudah tahu, kan kalau Provinsi Sumatera Selatan punya sungai yang sangat ikonik? Sungai Musi bukan hanya jadi landmark Kota Palembang, tapi juga jadi sendi kehidupan bagi masyarakatnya. Bahkan Sungai Musi sudah menjadi urat nadi transportasi dan kehidupan sejak zaman Sriwijaya hingga kini. Nah, peradaban yang terletak tepat di tepi Sungai Musi ternyata juga berpengaruh pada rumah adat yang dibangun masyarakatnya. Nama hunian mereka adalah Rumah Rakit. Seperti namanya, kamu bisa menjumpai bangunan yang terbuat dari kayu dan bambu dengan atap rumbia. Rumah ini kenyataannya benar-benar mengapung di atas air. Rumah Rakit hingga kini masih ada dan bisa kamu temukan di sekitar Jembatan Ampera. Bentuknya pun kini sudah bertransformasi jadi lebih modern. Rumah Rakit ini biasanya disambungkan dengan jembatan kayu ke arah darat. Gambar rumah ini juga banyak dipajang di situs pariwisata Sumatera Selatan. 4. Rumah Kilapan Kalau Kamu berkunjung ke wilayah pedesaan Sumatera Selatan, kamu bisa menemukan Suku Pasemah. Mereka hidup di daerah pegunungan dan dataran tinggi. Suku ini mempunyai rumah adat yang diberi nama Kilapan. Rumah ini cukup sederhana dan masih mengusung konsep panggung, bangunannya biasa berdiri di atas tiang setinggi 1,5 meter. Kamu bisa melihat dinding rumah Kilapan yang terbuat dari kayu. Dindingnya dibiarkan polos tanpa ada ukiran ataupun hiasan. Rumah Kilapan biasanya terdiri dari 2 ruangan yaitu ruang depan tamu dan ruang belakang. Rumah ini juga dilengkapi dengan teras dan tangga di bagian depannya. 5. Rumah Adat Sumatera Selatan Tatahan Suku Pasemah ternyata tidak hanya punya satu rumah adat. Ada 2 lagi rumah adat yang mereka miliki dan masih bertahan hingga kini. Salah satunya adalah rumah Tatahan. Kata “tatahan†berasal dari “tatah†yang artinya alat untuk memahat. Sama seperti namanya, rumah Tatahan memang memiliki banyak sekali hasil tatahan. Kamu juga bisa menyebutnya sebagai ukiran. Jadi, bisa dibilang rumah jenis ini tergolong lebih mewah dibandingkan rumah Kilapan. Rumah Tatahan biasa dimiliki oleh para petinggi desa. Bagaimana konstruksinya? Tatahan punya konstruksi ala rumah panggung. Bangunannya berdiri di atas beberapa tiang kayu setinggi1,5 meter. Rumah Tatahan terdiri dari 2 ruang, yaitu ruang depan dan tengah. Uniknya kalau kamu mau memasak dan berkegiatan, kamu justru harus melakukannya di ruang depan, bahkan ada spot tungku atau perapian di ruang depan ini. Nah, ruang tengah biasanya digunakan oleh masyarakat untuk bercengkrama dan tidur saat malam hari. 6. Rumah Adat Sumatera Selatan Kingking Suku Pasemah juga punya rumah adat yang lebih besar, namanya adalah rumah Kingking. Rumah ini begitu unik karena bentuknya seperti bujur sangkar. Konstruksinya masih berbentuk rumah panggung. Tapi tiang penyangganya sudah terbuat dari beton cor berbentuk prisma. Rumah Kingking juga punya keunikan dari bagian atapnya. Meskipun dibangun pada masa modern, tapi rumah Kingking tetap menggunakan material atap dari bambu yang dibelah dua. Atap ini biasa masyarakat sebut dengan gelumpai. Rumah Kelingking terdiri dari 2 bagian, yaitu depan dan tengah. Bagian depan biasa digunakan untuk kegiatan memasak. Sedangkan bagian tengahnya biasanya digunakan untuk istirahat. Kadang rumah Kelingking juga dilengkapi dengan hiasan payung-payungan unik. Hiasan ini berbentuk seperti tongkat dengan payung 3 tingkat di bagian atasnya. Uniknya, 3 tingkat payung ini punya warna yang berbeda. Umumnya sih, warna biru, merah, dan kuning. Hiasan ini banyak ditemukan di bagian depan rumah Kingking dan punya makna filosofis sendiri. 7. Rumah Ulu Rumah adat yang satu ini memang sudah jarang ditemukan di era sekarang. Tapi kamu masih bisa menemukan rumah guru di halaman belakang Museum Balaputradewa. Uniknya lagi, ternyata rumah Ulu yang ada di halaman museum ini asli dan sudah berusia 200 Rumah Ini dulunya diambil dari Desa Asam Kelat, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Seperti namanya, “ulu†berarti hulu. Nama rumah ini memang menggambarkan di mana rumah tersebut berasal yaitu dari daerah hulu Sungai Musi. 90% material rumah adat ini terbuat dari kayu. Konstruksinya berbentuk rumah panggung dengan penopang kayu besar. Uniknya lagi, kamu tidak boleh sembarangan membangun rumah ini. Rumah Ulu harus dibangun menghadap ke arah aliran air. Tujuannya agar bangunan bisa bertahan dari banjir bandang. Jika mau membangun Rumah Ulu yang baru, kamu harus membangunnya makin mendekati hilir sungai. Aturan ini juga menjadi penanda struktur umur di masyarakat tersebut, dari yang tua di bagian hulu hingga yang muda ke arah hilir. Nama rumah adat Sumatera Selatan memang unik-unik. Begitu juga dengan bentuk dan filosofinya yang juga unik. Kalau kamu sedang berkunjung ke sana, kira-kira kamu ingin melihat desain rumah adat yang mana saja?
Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi yang memiliki beragam bentuk rumah adat yang memiliki makna filosofi, sejarah dan keunikannya yang mencerminkan Indonesia kaya akan nilai dan kaya akan keanekaragaman budayanya. Sumatera Selatan dikenal dengan provinsi yang memiliki beragam suku dan budaya yang unik dan eksotis. Selain itu, Sumatera Selatan memiliki banyak jenis tarian daerah yang mengesankan. Namun, Sumatera Selatan tidak hanya dikenal dengan tariannya saja, akan tetapi dengan rumah adatnya yang unik dan memiliki nilai budaya banyaknya suku maupun budaya inilah yang menyebabkan Sumatera Selatan memiliki banyak rumah adat. Masing-masing rumah adat yang ada di Sumatera Selatan memiliki keunikan dan fungsinya tersendiri. Ada berbagai macam rumah adat yang dapat Anda temui dan sayang jika terlewatkan, apabila Anda berkunjung ke Sumatera sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga budaya kita, salah satunya adalah rumah adat yang menjadi ciri khas suatu daerah. Rumah adat tentu warisan budaya yang harus kita lestarikan. Oleh karena itu, perlu pengetahuan tentang rumah adat apa saja yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Berikut adalah ulasan mengenai rumah-rumah adat yang ada di Sumatera Rumah Adat Tatahan2. Rumah Adat Padu Kingking3. Rumah Adat Ulu4. Rumah Adat Cara Gudang5. Rumah Adat Limas6. Rumah Adat Kilapan7. Rumah Adat Rakit1. Rumah Adat TatahanImage Credit adat ini dimiliki oleh suku asli Sumatera Selatan, tepatnya oleh Suku Pasemah. Rumah adat ini juga digunakan untuk bersemah, selain itu kata tatahan di rumah adat ini dapat diartikan sebagai pahatan. Rumah adat ini mempunyai nilai yang sangat tinggi dari segi budaya. Uniknya, rumah adat ini lebih mengutamakan bentuk pahatan, dibanding dengan rumah adat yang menggunakan Adat Tatahan memiliki bahan dasar utama bangunan yang terbuat dari kayu. Kayu yang biasa digunakan berasal dari jenis kayu kelat dan kayu tembesu. Tiang pada rumah adat ini umumnya setinggi sekitar m dengan bentuk yang kokoh dan kuat. Ada 2 bagian ruangan utama yang ada di rumah adat ini. Bagian ruangan tersebut adalah bagian ruangan tengah, dan bagian memiliki ruangan dengan fungsi yang berbeda. Ruangan yang berada di bagian tengah umumnya digunakan sebagai ruang untuk tamu ataupun ruangan untuk berkumpul bersama keluarga. Sedangkan pada bagian depan, terdapat ruangan yang memiliki tungku untuk memasak dan berfungsi sebagai Rumah Adat Padu KingkingImage Credit adat selanjutnya di Provinsi Sumatera Selatan adalah Rumah Adat Padu Kingking. Rumah adat ini berbentuk rumah panggung. Rumah Adat Padu Kingking merupakan rumah adat yang dimiliki Suku Pasemah. Bahan utama dari bangunan rumah adat ini berasal dari kombinasi berupa kayu dan umum, rumah adat ini berbentuk bujur sangkar, dimana atapnya dibagi menjadi dua. Bagian atap pada Rumah Adat Padu Kingking dinamakan gelumpai. Gelumpai ini tersusun dengan rapih dan di buat dari potongan-potongan bambu. Tiang penyangga pada bangunan adat ini juga merupakan tiang duduk. Tiang duduk hanya menempel di atas tiang yang seperti ini menyebabkan rumah adat rentan terhadap gerakan tanah yang diakibatkan oleh bencana alam. Rumah Adat Padu Kingking memiliki ruangan yang hampir menyerupai Rumah Adat Tatahan. Ada 3 bagian ruangan di Rumah Adat Padu Kingking ini. Ketiga ruangan tersebut terdiri dari ruangan di bagian depan dan bagian tengah, serta bagian Rumah Adat UluImage Credit adat selanjutnya yang dimiliki oleh Sumatera Selatan adalah Rumah Adat Ulu. Rumah Adat Ulu ini terletak di daerah sekitar hulu Sungai Musi, Sumatera Selatan. Kata Ulu berasal dari sebutan uluan, dimana kata ini mempunyai arti pedesaan. Selain berarti pedesaan, uluan ini juga kata yang umum untuk digunakan sebagai sebutan bagi penduduk-penduduk yang berada di Sungai Adat Ulu memiliki bentuk menyerupai balok atau kotak. Bahan utama yang digunakan pada bangunan ini adalah kayu. Bagian bawah rumah adat ini ditopang menggunakan kayu jenis unglen. Kayu jenis unglen memiliki bentuk yang kuat dan kokoh, sehingga dapat bertahan lama dan awet. Rumah berbentuk panggung ini memiliki atap yang Adat Ulu memiliki bagian teras. Bagian teras disebut juga garang. Teras atau garang pada rumah adat ini ada 2 bagian dan terletak di bagian belakang maupun depan. Bagian teras tidak tertutup naungan atap. Bagian teras biasanya digunakan para penduduk untuk mengeringkan perabotan-perabotan rumah tangga. Bagian tangga dihiasi dengan atap dan digunakan untuk Rumah Adat Ulu memiliki beberapa aturan, yaitu rumah wajib dibangun dari bagian hulu ke hilir dan rumah di bangun harus ke arah bagian depan aliran air. Hal ini menyebabkan bagian hulu dihuni oleh masyarakat yang lebih dulu membangun rumah adat di sana atau penduduk yang memiliki umur lebih tua dalam keluarganya. Sedangkan bagian hilir diduduki keturunan lebih Adat Ulu dapat dimiliki oleh rakyat biasa maupun para bangsawan. Akan tetapi dari segi undakan, terdapat perbedaan antara kedua rumah adat ini. Rumah Adat Ulu yang dimiliki oleh rakyat biasa hanya memiliki 1 undakan atau bahkan tidak ada. Sedangkan untuk rumah adat para bangsawan, rumah adatnya memiliki undakan, umumnya sebanyak 3 Rumah Adat Cara GudangImage Credit adat selanjutnya adalah Rumah Adat Cara Gudang. Rumah adat ini merupakan rumah adat yang dimiliki Suku Palembang. Kata gudang sendiri, berasal dari bentuk bangunan yang memanjang seperti gudang. Rumah Adat Cara Gudang ini dapat digunakan untuk tempat hasil panen masyarakat maupun hunian. Rumah ini memiliki atap menyerupai rumah adat limas, namun tidak rumah ini seperti panggung dan memanjang dengan tiang setinggi 2 m. Bahan utama dari bangunan rumah adat ini adalah kayu. Kayu yang digunakan berasal dari kayu jenis tembesu, unglen, maupun petanang. Kayu-kayu ini digunakan karena selain kuat, juga kokoh. Rumah adat Cara Gudang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian belakang, bagian tengah, serta bagian belakang memiliki ruangan yang difungsikan sebagai ruang dalam, dapur, maupun kamar. Bagian tengah memiliki ruangan yang difungsikan sebagai ruangan bagi tamu terhormat atau berusia lanjut. Sedangkan, bagian depan memiliki ruangan yang difungsikan untuk tempat istirahat, berkumpul, maupun digunakan sebagai tempat untuk mengadakan acara Rumah Adat LimasImage Credit adat yang satu ini memiliki bentuk atap yang menyerupai bangun ruang limas dan memiliki bangunan berundak/bertingkat. Lantai yang bertingkat-tingkat sering dinamakan Bengkilas. Umumnya tamu undangan diterima di lantai kedua atau di bagian teras. Nama Rumah Adat Limas, disebut juga Rumah rumah adat yang hampir mirip juga ditemukan di Malaysia, salah satunya di Johor. Bangunan rumah adat di bangun dengan arah rumah mengarah ke timur serta barat atau seperti arah matahari akan terbit maupun terbenam. Bahan utama bangunan ini sebagian besar menggunakan kayu. Kayu yang digunakan berbeda-beda. Bagian pintu, lantai, dan dinding digunakan kayu tiang menggunakan kayu jenis unglen dan kayu seru digunakan sebagai kerangka bangunan. Rumah limas sering digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara adat, sehingga memiliki ruangan yang luas. Rumah ini memiliki tiang penyangga setinggi m dan ada 5 ruangan di rumah adat ini, yaitu jogan, pagar tenggulung, gegajah, kekijing ke-3, dan kekijing digunakan untuk tempat berkumpulnya para lelaki. Pagar tenggulung digunakan sebagai tempat bersantai bersama keluarga. Selanjutnya, ruang gegajah, ruangan ini berfungsi sebagai ruang penerima tamu kehormatan dan sebagai pelaminan jika ada kekijing ke-3, digunakan sebagai ruangan tempat menerima tamu di acara adat. Sedangkan ruang kekijing ke-4 berfungsi sebagai ruangan untuk para tamu yang lebih tua, berkerabat dekat, datuk/dapunto. Rumah adat ini berasal dari Rumah Adat KilapanImage Credit adat lainnya yang ada di Provinsi Sumatera Utara adalah Rumah Adat Kilapan. Rumah adat ini dimiliki oleh Suku Pasemah. Suku Pasemah ini merupakan salah satu suku asli yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan. Berbeda dengan rumah adat lainnya, Rumah Adat Kilapan tidak memiliki ukiran di bagian dalam maupun luar rumah. Rumah ini terlihat sederhana namun Adat Kilapan memiliki tinggi tiang yang berkisar m. Tiang tersebut hanya menempel di atas batu, sehingga tidak menyentuh permukaan tanah. Hal Ini menyebabkan tiang penyangga ini disebut juga tiang dengan rumah adat lainnya, untuk bagian sendi bangunan, digunakan rotan sebagai sambungannya. Rotan menyambungkan masing-masing potongan kayu dengan kokoh. Umumnya Rumah Adat Kilapan ini tidak memiliki sengkar. Sengkar di sini dapat dsiartikan sebagai tetapi, saat ini Rumah Adat Kilapan sudah ditambahkan juga dengan sekat. Sekat ini difungsikan untuk memisahkan ruangan. Berdasarkan sekatnya, ruangan dibagi menjadi 3 ruangan di Rumah Adat Kilapan ini. Ruangan tersebut, yaitu ruangan atas sengkar, ruangan bawah, dan ruangan Rumah Adat RakitImage Credit adat ini berasal dari Palembang. Rumah adat ini dapat ditemukan di sungai Komering, Musi, dan Ogan. Uniknya, bangunannya berada di permukaan air. Sesuai namanya, rumah adat ini menyerupai rakit. Potongan bambu maupun kayu disusun sedemikian rupa, hingga membentuk rakit. Kumpulan potongan bambu ini biasa disebut lanting. Lanting inilah yang menjadi bagian dasar rumah adat ini berbentuk persegi panjang yang hampir menyerupai bujur sangkar. Rumah adat ini mempunyai 2 pintu yaitu pintu mengarah tengah sungai dan pintu mengarah tepi sungai. Tiang dipasang pada sudut rumah dan disambungkan ke tombak dengan erat menggunakan rotan. Tombak tersebut ditancapkan di tebing-tebing sungai agar tidak penduduk akan menuju daratan maka mereka dapat menggunakan jembatan. Sedangkan rumah adat yang satu dengan rumah adat lainnya dihubungkan dengan menggunakan perahu. Selain sebagai tempat tinggal, kegunaan lain dari rumah adat ini adalah untuk melakukan perdagangan, sebagai tempat penginapan, atau dijadikan gudang tempat ulasan beberapa rumah adat yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Ulasan ini diharapkan menjadikan kita sebagai negara yang kaya akan kebudayaan, sudah sepatutnya bagi kita untuk lebih peduli pada warisan budaya. Salah satunya adalah dengan mengetahui dan menjaga kearifan budaya yang kita miliki.
rumah tradisional sumatera selatan tts